Bagi anda yang sudah pernah atau sudah mengenal Lampung tentu tahu apa itu Siger/Sigokh. Iya, Siger sebutan dalam bahasa Lampung dialek Nyo
dan Sigokh sebutan dalam bahasa Lampung dialek Api adalah ciri khas bahkan
mahkota dari adat Lampung.
Adat Lampung terdiri dari dua yakni adat Saibatin dan adat Pepadun, karena
adat ini terbagi menjadi dua maka bentuk siger/sigokh nya pun berbeda.
Pada adat Saibatin memiliki lekuk tujuh dengan hiasan batang/pohon sekala di masing-masing lekuknya, lambang ini memiliki makna ada tujuh adok/gelar pada masyarakat pesisir yaitu Suttan/dalom, Raja jukuan/dipati, Batin, Radin, Minak, Kimas dan Mas/Inton.
Adok ini hanya dapat digunakan oleh keturunan lurus saja, dengan kata lain
masih kental dengan nuansa kerajaan dimana kalau bukan anak raja dia tidak bisa
atau tidak berhak menggunakan gelar/adok raja begitu juga dengan gelar/adok
lainnya.
Sedangkan siger pada adat Pepadun memiliki lekuk sembilan yang bearti ada
sembilan marga yang bersatu membentuk Abung Siwo Megou.
Bentuk dari siger adat pepadun ini sangat mirip dengan buah skala, hal ini
dikarenakan kerajaan skala bekhak merupakan cikal bakal masyarakat Lampung, dan
proses terbentuknya abung siwo megou merupakan penyebaran orang Lampung dari
dataran tinggi skala bekhak di Gunung Pesagi.
Nah, itu merupakan sekilas tentang makna dan sejarah dari Siger Lampung. Jika
anda ingin melihat langsung mahkota dari masyarakat Lampung ini silahkan
berkunjung ke provinsi Lampung...