Aksara Lampung disebut dengan istilah kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan. Aksara Lampung atau Had Lampung ini awalnya masuk ke daerah Sumatera Selatan pada zaman kerajaan Sriwijaya (700-1300).
Boleh dikatakan bahwa aksara Lampung ini memiliki banyak persamaan dengan aksara-aksara diluar Lampung. Tetapi bukan bearti satu meniru yang lain, melainkan aksara-aksara tersebut memang bersaudara, sama-sama diturunkan dari aksara India.
Namun karena ada pembeda bentuk dan masih dipergunakan oleh sebagian orang di daerah pedalaman Lampung, maka kita sebut aksara tesebut sebagai aksara Lampung. Atau dalam bahasa daerah Lampung disebut kelabai surat Lampung yang berarti “Ibu surat Lampung”. Jadi di dunia ini tidak ada aksara yang murni, sebab pembauran antarbudaya di muka bumi berlangsung sepanjang masa.
Sementara aksara Lampung yang baru adalah aksara yang sekarang masih dipakai di kalangan anggota masyarakat Lampung di daerah pedalam di kampung-kampung dan terutama di kalangan orang tua.
Namun, pada zaman modern sekarang ini banyak masyarakat Lampung yang sudah tidak mengenal tentang aksara Lampung ini, namun untuk mengenalkan kembali aksara Lampung tersebut salah satu cara yang dilakukan pemerintah Lampung adalah dengan menuliskan aksara Lampung di bawah nama jalan atau gapura. Salah satu contoh nya yang ada di gapura selamat datang dan selamat jalan dari kota Bandar Lampung.
Semoga dengan berkembangnya zaman aksara Lampung tidak ditinggalkan dan tetap menjadi ciri khas dan kebanggaan masyarakat Lampung khususnya.
Dilansir dari kebudayaanindonesia.net
Editor : Rido Septadinata